You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 RSUD Kebayoran Baru Sukses Hadirkan Inovasi Pojok Layanan Obat
.
photo doc - Beritajakarta.id

RSUD Kebayoran Baru Sukses Hadirkan Inovasi Pojok Layanan Obat

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sukses meningkatkan pelayanan kesehatan kepada warga dengan menghadirkan inovasi di unit farmasi melalui Pojok Layanan Obat.

Waktu tunggu pasien di unit farmasi kini hanya 8,6 menit

Kepala Seksi Penunjang Medis RSUD Kebayoran Baru, Sari Asriningrum mengatakan, inovasi Pojok Layanan Obat terintegrasi dengan e-Resep, antrean obat, kasir, layanan antar obat hingga edukasi obat melalui barcode.

"Inovasi ini kami hadirkan untuk memberikan layanan kesehatan yang semakin optimal kepada warga," ujarnya, Rabu (27/9).

Sudinkes Jaksel Gelar Konvensi Mutu Bidang Kesehatan

Sari menjelaskan, inovasi ini hadir untuk meningkatkan akselerasi layanan dari sebelumnya rata-rata total waktu tunggu pasien mencapai 56 menit.

"Inovasi Pojok Layanan Obat menjadi jawaban mengingat pentingnya pengalaman waktu tunggu pasien dalam layanan kesehatan. Layanan yang cepat dan bagus akan menjadi citra baik bagi layanan kesehatan di Jakarta," terangnya.

Menurutnya, implementasi inovasi ini tertuang dalam Surat Edaran Direktur Nomor Direktur RSUD Kebayoran Baru Nomor 114/SE/2023 tentang Pemanfaatan Pojok Pelayanan Obat pada RSUD Kebayoran Baru.

"Sebelum ada aksi perubahan atau inovasi ini, waktu tunggu pasien di unit farmasi mencapai 29 menit. Namun, melalui inovasi Pojok Layanan Obat waktu tunggu pasien di unit farmasi kini hanya 8,6 menit," ungkapnya.

Sari menuturkan, petugas di RSUD Kebayoran Baru juga sudah melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada pasien yang menggunakan sistem Pojok Layanan Obat.

"Dari target sebesar 10 persen, rata-rata pemanfaatan Pojok Layanan Obat sudah mencapai 64,28 persen dari total resep yang masuk ke farmasi," ucapnya

Ia menambahkan, Pojok Layanan Obat juga memberikan manfaat nyata secara internal. Penggunaan kertas dapat minimalisir hingga 75 persen.

"Melalui e-Resep maka terjadi efisiensi penggunaan buku resep per bulan yang awalnya 60 buku resep menjadi hanya 15 buku resep setelah adanya inovasi Pojok Layanan Obat. Terjadi efisiensi buku resep atau paperless mencapai 75 persen," bebernya.

Ia berharap, layanan inovasi ini bisa diikuti RSUD Tipe D lainnya di Jakarta. Sehingga, nantinya masyarakat bisa lebih terlayani secara maksimal.

"Tentunya upaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat atau pasien akan terus dikembangkan dan berlanjut. Kita tidak cepat puas dan berhenti sampai di sini," ucapnya. 

Sementara itu, warga Kebayoran Baru, Rina Septiani (48), mengapresiasi inovasi Pojok Layanan Obat di RSUD Kebayoran Baru karena dinilai sangat memudahkan pasien, khususnya saat pendaftaran pengambilan obat hingga penerimaan obat.

"Sangat membantu sekali. Prosesnya simpel, hanya registrasi melalu handphone," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1440 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pemprov DKI Tetapkan UMSP 2025, Ini Rinciannya

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1353 personFolmer
  3. Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di DKI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1271 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1224 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Raih Penghargaan Indeks Reformasi Hukum dari Kementerian Hukum RI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1114 personFolmer